Welcome in Japanese and Korean ‘Blog ^^ Thanks for visit here ^^ Japanese and Korean 'Blog: Januari 2014

Lirik Lagu

Kamis, 02 Januari 2014

Profil Lengkap Personel SCANDAL (スキャンダル)

Profil Lengkap Personel SCANDAL (スキャンダル)






Yuukkkk... simak dulu profil 4 cewek keren ini, hehehe ^^

HARUNA ONO



Posisi : Vocals & Rhythm Guitar
Tempat/Tanggal Lahir : Aichi Prefecture / 10 Agustus 1988
Golongan Darah : A
Tinggi Badan : 153 cm





Leader cantik ini mukanya sekilas kaya Doll.. cantik banget.. Dalam SCANDAL, ia sebagai vokalis dan gitar rhytm. Haruna adalah yang paling tua dalam SCANDAL, sebenarnya waktu masih kecil ia mempunyai cita-cita menjadi seorang penari profesional, namun setelah ia bertemu dengan rekan-rekannya di SCANDAL ia memutuskan untuk menjadi seorang rocker. Namun tidak serta merta ia meninggalkan tari, dalam PV-nya dia memberikan koreografi-koreografi yang ia ciptakan sendiri bisa dikatakan sebagai pemanis dalam PV-nya. Dalam SCANDAL suara Haruna sangat dominan dari tiga personil lainya yah walaupun ketiganya juga vokalis.. Haruna mempunya karakter vokal yang khas.
Oiya ada beberapa fakta yang harus kita tau tentang Haruna, ehm.. apa aja ya fakta-fakta tentang Haruna?
- Haruna nge-fans ama Tohoshinki
- Haruna juga nge-fans ama Jonas Brother
- Haruna suka nonton High-School Musical series
- Dia juga ngefans ama alm. Michael Jackson
- Haruna punya tiga piercing di telinga kanannya
- Mempunyai seorang adik laki-laki yang bernama Hideto Ono yang suka maen bola
- Penglihatannya sangat buruk yang membuat dia berkata, “Itu cukup untuk membuat saya tidak bisa hidup tanpa lensa kontak atau kacamata!

MAMI SASAZAKI




Posisi : Vocals & Lead Guitar
Tempat/Tanggal Lahir : Aichi Prefecture / 21 Mei 1988
Golongan Darah : AB
Tinggi Badan : 161 cm



Dia adalah lead guitar & vocal dari SCANDAL, perempuan bergolongan darah AB ini memiliki tinggi 161 cm. Mami adalah gitar utama di SCANDAL, kemampuannya dalam memainkan gitar sudah tidak diragukan lagi, kemampuannya sangat mumpuni. Banyak fansnya yang terkagum-kagum ketika melihat Mami memainkan solo gitarnya. Mami mempunyai suara yang soft-punkish, sehingga ia juga berperan dalam setiap membawakan lagu-lagu SCANDAL. Mami mempunyai sosok pribadi periang bila diluar panggung.

Di antara para personil SCNADAL, Mami sangat gemar anime terutama One Piece dan Bleach. Mami tidak hanya bisa memainkan gitar tapi ia juga bisa memainkan drum, ia mempunyai cita-cita ingin menjadi seorang seiyuu (pengisi suara dalam film anime) profesional. Oiya si Mami-chan ini biasa lho memanggil dirinya dengan sebutan “Oira”. Dia anak juga suka banget lho maen Nintendo DS Lite.

RINA SUZUKI




Posisi : Vocals & Drum
Tempat/Tanggal Lahir : Osaka / 21 Agustus 1991
Golongan Darah : B
Tinggi Badan : 160 cm



Rina dalah personil paling muda dalam SCANDAL, dalam SCANDAL ia memainkan drum, ia seorang drumer sekaligus vokal. Rina adalah sosok yang ceria, ia sangat mencintai musik. Dari ketiga temannya, ia yang paling aktif dalam blog SCANDAL, ia selalu memperbaruhui info-info untuk para penggemarnya dan juga penggemar SCANDAL.



Beberapa fakta tentang Rina

-.Juga bisa bermain Piano, ia bermain piano sejak umur 3 tahun
- Ia memiliki dua saudara perempuan, ia paling tua, adiknya paling kecil bernama Suzuki Natsuna
- Ia ingin dipanggil RINAX
- Dia ingin mencoba bekerja di Bar atau cafe, ia ingin mencoba merasakan melayani seseorang di restaurant
- Suka film Fantasy dan Romantis
- Suka ama susu kedelai yang rasa strawberry dan almond, tapi ia lebih suka minum teh ama jus
- Dia ingin kencan dengan seorang pria yang bisa bermain gitar secara bagus

TOMOMI OGAWA



Posisi : Vocals & Bass
Tempat/Tanggal Lahir : Hyogo Prefecture / 31 Mei 1988
Golongan Darah : A
Tinggi Badan : 157 cm



Tomomi adalah Bassist dari SCANDAl dan juga vokal, mayoritas lagu-lagu SCANDAL dituils oleh Tomomi. Sebenarnya ia juga tadinya mempunyai cita-cita yang sama dengan Haruna yaitu menjadi seorang penari, namun ia menemukan sebuah jalan baru untuk menjadai seorang rock star. Ketrampilan dalam menari masih bisa kita liat dalam setiap PV-nya, Tomomi memiliki karakter suara yang khas suaranya “chipmunky” yang terdengar imut dan manis. Sehingga ketika ia di duetkan dengan Haruna maka menjadi sebuah kombinasi yang sempurna.

Nah, ada juga nih fakta-fakta yang wajib kita tau tentang Tomomi

- Makanan kesukaan Tomomi adalah strowberyy dan nata de coco
- Buah yang paling disukain yaitu wortel dan melon
- Tomomi memiliki tindik di telinga kirinya
- Lulus dari Kakagowa High-school di Hyogo Perfecture tahun 2009/02/27



salam nih buat para Scandalous ^^
pict bonus , hehehe



ALAT MUSIK TRADISIONAL JEPANG : SHAMISEN,KOTO & SHAKUHACHI

ALAT MUSIK TRADISIONAL JEPANG : SHAMISEN,KOTO & SHAKUHACHI
Alat musik tradisional Jepang : SHAMISEN,KOTO & SHAKUHACHI

1. Tentang  sejarah  KOTO           
Apasih Koto itu ?



KOTO adalah alat musik yang menyerupai kecapi di Indonesia, disebutkan masuk ke Jepang sejak abad ke-7. Di masa itu, KOTO dimainkan sebagai salah satu bagian musik Istana. Formasi KOTO yang dimainkan sebagai alat musik tunggal, tanpa iringan alat musik lain, menjadi populer di masyarakat sejak abad 17. Pada abad 17 lahir maestro KOTO dan pencipta “HACHIDAN”(delapan babak)”dan “MIDARE” (lagu berirama lepas) YATSUHASHI KENGYO. Ia menciptakan pakem dasar untuk SOKYOKU (lagu-lagu KOTO).
Pada dasarnya musik tradisional Jepang memiliki 5 tangga nada, kurang 2 tangga nada dibandingkan dengan musik barat yang mempunyai 7 tangga nada “do re mi fa so la si”. Namun, musik Jepang tradisional juga menyerap beragam tangga nada lainnya sehingga menghasilkan irama yang sangat berbelit. Dasar-dasar musik istana atau musik aristokrat diciptakan dengan menggunakan nada “do re mi so la” atau “re mi so la si”. Cara ini disebut “YO-ONKAI” yang memiliki nada yang relatif riang. Sedangkan YATSUHASHI KENGYO membuat “HIRAJOSHI” atau nada datar yang di dalam tangga nadanya menggunakan “mi fa la si do” yang di antaranya ada semitone sebagai nada dasar. Nada ini disebut “IN-ONKAI” yang lebih sendu dan menggugah emosi sehingga masyarakat Jepang di jaman itu kerap terharu mendengarkan nada ini. Setelah YATSUHASHI KENGYO memperkenalkan “HIRAJOSHI”, SOKYOKU sangat berkembang dan dicintai sehingga diakui sebagai musik rakyat Jepang.
YATSUHASHI KENGYO bisa disebut sebagai pencipta SOKYOKU dan meninggal dunia pada tahun 1685. Jika kita menengok ke negara barat, Bach, yang dikenal sebagai pencipta musik barat lahir pada tahun saat YATSUHASHI KENGYO meninggal.

Seputar alat musik KOTO
Bagian badan terbuat dari “KIRI” atau kayu paulownia yang dilubangi bagian dalamnya. KOTO memiliki 13 dawai. Karena KOTO menggunakan 5 tangga nada maka dengan 13 dawai biasanya KOTO dapat menghasilkan sekitar 2.5 oktaf. Antara bagian badan dan dawai ada “JI” sebagai penyangga dawai. Jika “JI’ digeser maka hasil suara pun berubah. Mengatur nada (tuning), yang merupakan persiapan dasar untuk permainan Koto, juga dilakukan dengan menggeser posisi “JI”. Selain “HIRAJOSHI”, ada berbagai aturan nada(tuning) yang dikembangkan dari “HIRAJOSHI”.
Dengan menggunakan tangan kiri yang menekan dan menarik dawai, tangga nada dapat berubah atau pun menghasilkan suara bernuansa vibrato. Pada awalnya dawai dibuat dari sutera, tetapi zaman sekarang dawai juga menggunakan bahan lain seperti bahan sintetis. Pemain dapat menggunakan “TSUME” atau kuku palsu untuk 3 jari di tangan kanan. Pada dasarnya KOTO dimainkan dengan menggunakan “TSUME” yang terkadang digunakan pada jari lain atau pun pada jari-jari di tangan kiri. Di dalam lagu SOKYOKU terkadang ada juga suara nyanyian.
KOTO memang dimainkan bukan untuk mengiringi nyanyian, tetapi suara nyanyian juga dianggap sebagai salah satu jenis alat musik. Dalam artian, alat musik dan suara sama-sama dianggap berperan penting untuk menghasilkan musik. Di Jepang, sejak zaman dahulu hingga saat ini KOTO sering diibaratkan sebagai “RYU” atau “Naga” sehingga bagian-bagian alat musik ini juga dinamai “RYUKAKU” (tanduk Naga), “RYUKOU” (mulut Naga), “RYUBI” (ekor Naga), dll. Di berbagai negara di Asia, naga dihormati seperti dewa dan dianggap sebagai mahluk mitos spiritual tinggi. Dengan demikian bisa dibayangkan bila KOTO juga sangat dicintai oleh masyarakat Jepang.

2. Seputar alat musik SHAMISEN



Orang Jepang kerap tergetar ketika melihat bentuk SHAMISEN yang sangat indah, bahkan ada yang berkata bahwa bentuk ini terinspirasi dari bentuk tubuh wanita. SHAMISEN mempunyai 3 dawai dengan ketebalan berbeda. Dawai yang paling tebal menghasilkan suara yang paling rendah dan dawai yang paling tipis menghasilkan suara yang paling tinggi.
Di antara bagian badan dan dawai ada “KOMA” untuk menghasilkan suara SHAMISEN. Waktu memainkan SHAMISEN kita harus memegang BACHI-pemetik dawai-dengan tangan kanan, dan menyapu dawai dari arah atas ke bawah atau dari arah bawah ke atas dengan ujung BACHI sehingga mengeluarkan suara. SAO yang panjang ini adalah bagian penampang kayu (fingerboard/neck) yang dipegang oleh tangan kiri. Pada bagian SAO tidak ada tanda untuk menunjukkan posisi tempat pegangan, tidak seperti gitar yang mempunyai fret. Pemain dapat menghasilkan suara SHAMISEN yang tepat dengan mengandalkan intuisi serta pendengaran yang dihasilkan dari pengalamannya. Bagian yang dipegang untuk menghasilkan suatu nada di dalam SAO ini disebut “TSUBO” atau “KANDOKORO”. Dengan tangan kiri pemain bukan hanya menekan dawai, tetapi juga menjepit dan meluncurkan jari serta menggoyangnya untuk merubah nada. Cara lain adalah dengan mengetuk dan memetiknya.
SHAMISEN terbuat dari “KOBOKU” atau ”Red Sanders” sejenis kayu yang sangat keras berasal dari India Selatan untuk menahan kuku pemain yang mencengkeram kuat. Dawai terbuat dari sutra dan “DO” (bagian badan) dibuat dari kulit binatang. Memang hampir semua alat musik tradisional Jepang seperti SHAMISEN dibuat dari bahan-bahan alami. SHAMISEN yang dimainkan menggunakan BACHI (pemetik dawai) berasal dari “SANSHIN”, alat musik tradisional daerah OKINAWA (daerah paling selatan di Jepang) yang menggunakan kulit ular. Pada abad 16 SANSHIN sudah populer di OKINAWA dan bentuk ini berkembang menjadi SHAMISEN khas Jepang yang dikenal saat ini. SHAMISEN tidak seperti KOTO yang berawal sebagai alat musik istana,yang dimainkan oleh kalangan elit. Dari awal SHAMISEN berkembang sebagai alat musik di antara kalangan rakyat biasa.
Musik SHAMISEN memiliki berbagai genre dan ada beberapa jenis alat SHAMISEN yang ukuran dan ketebalannya berbeda. Genre musik SHAMISEN yang akan dimainkan hari ini termasuk dalam kategori “JIUTA”. Ada jenis musik SHAMISEN yang berkembang sebagai pengiring atau suara efek di teater, tetapi “JIUTA” ini berkembang sebagai musik murni yang dimainkan bersama KOTO atau SHAKUHACHI, alat musik tiup tradisional Jepang. “SANKYOKU” adalah salah satu bentuk musik “ansambel” yang dimainkan menggunakan tiga alat musik tradisional Jepang yaitu SHAMISEN, KOTO dan SHAKUHACHI. Diperlukan waktu cukup lama sampai terlahir ansambel tiga alat musik ini karena masing-masing sudah dikenal masyarakat sebagai alat musik tunggal. Namun demikian, bergabungnya tiga alat musik ini, justru menghasilkan kualitas musik yang lebih kaya dan meluas.

3. Seputar  alat  musik SHAKUHACHI




Model SHAKUHACHI (seruling Jepang) yang dikenal masyarakat saat ini disebut “FUKESHAKUHACHI”, berasal dari zaman pertengahan era KAMAKURA. Pada zaman tersebut seorang biksu ZEN bernama Kakushin, belajar di negeri Cina dan mempelajari lagu SHAKUHACHI untuk menyampaikan ajaran FUKE, guru agama Budha aliran ZEN. Kakushin mempelajarinya dari seorang guru Cina, CHOSHIN, dan membawa pulang lagu dan alat musiknya ke Jepang. Sejak itu SHAKUHACHI digunakan sebagai alat penyebaran agama oleh biksu-biksu aliran HOTTOHA RINZAISHU, salah satu bagian dari aliran ZEN. Dari sejarah ini juga bisa diketahui bahwa semua lagu klasik SHAKUHACHI yang disebut “SHAKUHACHI KOTEN HONKYOKU (lagu klasik khusus SHAKUHACHI)” memuat ajaran agama Budha Zen. Ukuran panjang FUKE-CHAKUHACHI adalah kurang-lebih 54cm atau dalam satuan ukuran tradisional Jepang,1 SHAKU 8 SUN. Namun akhir-akhir ini ukuran panjang SHAKUHACHI bervariasi dan nada dasar ditentukan berdasarkan ukuran panjang tersebut.
SHAKUHACHI dibuat dari bambu, di bagian dekat akar, dengan diameter 3.5cm-4,0cm. Ada 5 lubang, 4 di bagian depan dan 1 di bagian belakang. Sisi dalam SHAKUHACHI digosok sampai halus, bahkan belakangan ini bagian dalamnya diolesi SHU-URUSHI (bahan pewarna alam berwarna merah) atau KURO-URUSHI (bahan pewarna alam yang berwarna hitam), agar menghasilkan suara yang halus dan indah. Dulu, bagian mulut SHAKUHACHI dipotong menyerong, tetapi sekarang pada bagian mulut dipasangi tanduk rusa atau kerbau supaya lebih kokoh. SHAKUHACHI merupakan seruling yang dapat menghasilkan warna suara yang bervariasi dan nada suara yang paling sensitif di antara seruling tradisional Jepang, baik seruling tiup samping (horizontal) maupun seruling tiup depan (vertikal). Oleh karena ciri khas itu SHAKUHACHI mempunyai posisi tersendiri di dalam alat musik tradisional Jepang.



Thanks for visit here ^^

Lirik Lagu dan Kunci Gitar Killing Me Inside - Biarlah

Lirik Lagu dan Kunci Gitar Killing Me Inside - Biarlah
Intro: Am Em F G 2x

Am    Em       F
Semua yang berlalu
G
tlah menjadi kenangan
Am   Em        F
dan seakan kulupakan
G
karena ku tak sejalan

Am Em F G

Am        Em
Dan tak mungkin
F             
ku bertahan
G
meski telah ku coba
Am     Em       F
semuanya tak berguna
G
terbuang sia sia…

Reff:

C      G          Am
Dirimu di hatiku
  F               G
sudah terlalu lama
C       G         Am
Biarlah Ku moncoba
F                   G                Am
Untuk tinggalkan semua

Am Em F G

Am       Em
Dan tak mungkin
F
ku bertahan
G
meski telah ku coba
Am     Em        F
semuanya tak berguna
G
terbuang sia sia


Back to reff
-
_
_
-
Good Luck :D